Malam dan sunyi. Disana itu lah aku merasa terbangun.
Aku merasakan kekuatan yang datang pada ku.
Tak mengerti apa yang aku lalui.
Terdiam. Termenung seakan aku tertelan oleh sang kehampaan.
Mungkin aku adalah tuan rumah dalam
sebuah kemelankolisan.
Aku merasa terhormat jika sedang tunggal.
Hanya waktu yang terus bernyawa.
Waktu adalah alat yang dapat merubah segalanya.
Seakan tertidur tak memajamkan mata.
Aku melihat kekusaman pada pandangan ini.
Sulit membersihkannya.
Angin semilir membawakan debu
yang menambah permasalahan.
0 komentar:
Posting Komentar